TSC ME340 Barcode Printer

Ringkasan Produk TSC ME340 Barcode Printer

TSC telah memperkenalkan 4 inch wide-format baru di kelas industri label thermal printer, yaitu ME240 / ME340 Series, yang dilengkapi dengan fasilitas lengkap, platform footprint kecil memberikan yang terbaik di kelasnya dan kinerja yang luar biasa dengan harga yang sangat terjangkau . 

Printer yang tahan lama, desain yang matching

• ME240 / ME340 Seri ini dirancang dan dibangun untuk beroperasi di lingkungan produksi berat. Mekanisme cetak/tugas berat printer dibangun dari die-cast aluminium dan bertempat di sebuah bingkai logam. Karena desainnya yang rendah dan tapak yang kecil, ME240 / ME340 cocok dan dapat dengan mudah beroperasi di ruang sempit.

Performa yang luar biasa untuk harga 

• Harga kurang dari printer lain di kelas mereka, seri ME240 / ME340 dengan fitur standar dan datang dengan pilihan pilihan dan aksesoris yang secara signifikan memperluas kemampuan mereka. Fitur standar termasuk USB dan konektivitas serial, 2 tombol, 3 LED (versi dasar) / 6 tombol LCD (versi lanjutan) panel kontrol, real time clock, memori 8MB DRAM, 4 MB memori FLASH dan slot kartu SD yang memperluas memori FLASH hingga 4 GB. 

• Model ME240 mencetak gambar hingga lebar 4 inci, resolusi 203 dpi (8 dots / mm). Kecepatan cetak sampai 6 inci per detik. Pita yang besar membuatnya sempurna untuk banyak aplikasi, termasuk manufaktur, transportasi, pergudangan dan medis. 
• Menggunakan platform yang sama dengan ME240, Model ME340 menawarkan resolusi 300 dpi (dots 12 / mm), mencetak dengan kecepatan hingga 4 inci per detik. ME340 sangat ideal untuk memproduksi barcode dua dimensi, teks halus dan label grafis kecil. 
• Seperti semua TSC printer label industri, Seri ME240 / ME340 didukung oleh industri terbaik dengan dua tahun garansi terbatas. 

Die cast mekanisme cetak untuk aplikasi kustom 

• Desain printer ME240 yang unik memiliki mekanisme cetak aluminium die cast tugas berat, TSC akan tersedia sebagai unit yang berdiri sendiri untuk mitra yang ingin merancang dan membangun mesin kemasan kustom atau label aplikator sendiri mereka. Mekanisme cetak termasuk handler pita dan printhead dirakit dan dirancang untuk menahan papan elektronik utama dan power supply. Perakitan kompak ini sangat ideal untuk reseller yang ingin mengembangkan solusi khusus untuk kemasan murah, menandai produk dan aplikasi lainnya. 
• Konfigurasi perangkat lunak DiagTool printer membuatnya menjadi snap untuk mengganti printer yang lebih tua dengan kinerja tinggi, Seri ME240 / ME340 ramah anggaran. 
• Dukungan TSPL-EZ ™ file manager dan bahasa pemrograman dan solusi downtime yang memungkinkan pengguna untuk mencetak label tanpa sambungan komputer host, atau, opsional, untuk melanjutkan pencetakan label selama kegagalan jaringan. 

Spesifikasi Produk TSC ME340 Barcode Printer

Fitur Utama

• 2 tombol, 3 LED (versi dasar) / 6 tombol LCD (versi lanjutan) panel kontrol
• Sensor mudah disesuaikan
• Tombol penyesuaian printhead
• Kapasitas pita 450 meter
• Firmware fleksibel untuk meniru bahasa printer populer
• Tersedia dalam resolusi 203 dpi dan 300 dpi
• Hingga 4 gigabyte ekspansi memori Flash menggunakan memori SD flash

Pilihan

• 128 x 64 layar LCD (untuk versi dasar saja)
• Antarmuka Ethernet internal (10/100 Mbps)
• USB host (mendukung keyboard PC atau barcode scanner)
• Centronics port paralel
• Peel off kit (termasuk sensor peel off dan panel)
• Pemotong guillotine
• Keyboard Standalone

Market seri ME240 / ME340

• Penyesuaian label untuk pengiriman dan penerimaan
• Proses identifikasi manufaktur
• Pelabelan Pallet
• Pelabelan persediaan barang
• Merek pemasaran menampilkan grafis, logo dan teks
• Menandai ID pasien rumah sakit dan farmasi

Definisi Barcode
Barcode adalah kumpulan kode yang berbentuk garis, dimana masing-masing ketebalan setiap garis berbeda sesuai dengan isi kodenya. Barcode pertama kalinya diperkenalkan dan dipatenkan di Amerika oleh Norman Joseph Woodland dan Bernard Silver mahasiswa Drexel Institute of Technology pada akhir 40-an. Implementasi Barcode dimungkinkan atas kerja keras dua orang insinyur yaitu Raymond Alexander dan Frank Stietz. Sampai akhirnya pada tahun 1966 Barcode digunakan untuk kepentingan komersial meskipun belum terlalu dirasakan keberhasilannya sampai tahun 80-an.

Barcode adalah informasi terbacakan mesin ( machine readable ) dalam format visual yang tercetak. Barcode dibaca dengan menggunakan sebuah alat baca barcode atau lebih dikenal dengan Barcode Scanner. Seiring semakin bertambahnya penggunaan barcode, kini barcode tidak hanya bisa mewakili karakter angka saja tapi sudah meliputi seluruh kode ASCII. Kebutuhan akan kombinasi kode yang lebih rumit itulah yang kemudian melahirkan inovasi baru berupa kode matriks dua dimensi (2D barcodes) yang berupa kombinasi kode matriks bujur sangkar. 2D Barcode ini diantaranya adalah PDF Code, QRCode, Matrix Code dan lain-lain. Dengan menggunakan 2D code karakter yang bisa kita masukkan ke Barcode bisa semakin banyak, dengan 1D Barcode biasanya kita hanya memasukkan kode 5-20 digit tetapi dengan 2D Barcode kita bisa memasukkan sampai ratusan digit kode. Saya sendiri pernah menangani pembuatan program di Toyota Tsuhsho Logistic Centre yang menggunakan 2D Code sampai 200 digit karakter.

Barcode yang kita kenal dan yang paling gampang kita ketahui manfaatnya yaitu kalau kita belanja di supermarket atau swalayan. Kita dapat melihat manfaat dari Barcode dapat meningkatkan kecepatan dalam melayanai pelanggan dan meningkatkan akurasi data produk yang di input oleh kasir.Di Indonesia sendiri organisasi yang mengelola dan mengatur penggunaan Barcode adalah GS1. Dengan mendaftarkan kode barcode perusahaan ke GS1 maka perusahaan tersebut akan mendapatkan kode barcode khusus yang tidak akan bisa diduplikasi oleh perusahaan lain. Simbologi yang dipakai di GS1adalah EAN atau Europe Article Number yang terdiri dari 13 atau 8 digit.

Penggunaan Barcode sangat dirasakan manfaatnya mulai dari kebutuhan Retail, Industri, Farmasi, Bidang Kesehatan, dan bahkan di instasi pemerintahan seperti PLN, dimana untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan mulai menggunakan Barcode System. Saya sendiri pernah membuat dan mengaplikasikan program Catat Meter Pelanggan dengan Barcode System di beberapa APJ (Area Pelayanan Jaringan)Memang setelah menggunakan Barcode System ada peningkatan yang signifikan terhadap kualitas dan akurasi pencatatan meter pelanggan dibandingkan dengan sistem manual.Selain di PLN, aplikasi Barcode System diterapkan mulai dari Inventory Control, Fixed Asset , Sistem Absensi, Security System, Starter Pack Mobile-8 Label, Retail POS, Event Organizer dan lain-lain.