Ringkasan Produk Honeywell Genesis 7580g Barcode Scanner
Presentasi pertama daerah-imaging scanner dunia direkayasa untuk memecahkan kode semua standar 1D, PDF dan kode 2D,Honeywell Kejadian ™ 7580g, memberikan peningkatan produktivitas dan teknologi pencitraan revolusioner dalam,
desain tahan lama namun elegan. Terobosan kinerja dan faktor bentuk serbaguna membuat produkini cocok untuk lingkungan mulai dari manufaktur untuk kesehatan untuk POS ritel.
Ponsel Reading
Unggul di memindai kupon dan tiket ponsel langsung dari layar perangkat mobile
Desain stylish
Seketika gaun up operasi front end
Total Freedom 2.0
Generasi kedua plug-in platform pengembangan memungkinkan pemuatan dan menghubungkan beberapa aplikasi langsung ke scanner,
menghilangkan kebutuhan untuk modifikasi sistem host sementara menawarkan diperluas decoding dan data format fungsi
Image Capture
Meningkatkan manajemen dokumen dengan menangkap dan menyimpan gambar elektronik, termasuk kupon,
cek pribadi, tanda tangan dan paket rusak
Solusi Perizinan fleksibel
Memungkinkan pemindaian saat harus bertemu sekaligus melindungi pilihan untuk meng-upgrade kemampuan pemindaian di masa depan hanya dengan membeli lisensi untuk fitur yang sesuai
Terpencil mastermind Software ™ Manajemen Scanner
Memberikan solusi yang cepat dan nyaman untuk administrator IT berusaha untuk mengelola semua scanner dalam
jaringan mereka dari lokasi terpencil tunggal
Opsional EAS
Meningkatkan efisiensi dengan secara bersamaan menonaktifkan tag EAS dan kode decoding bar sampai dengan 7 inci.
Istilah & Kata Produk Honeywell Genesis 7580g Barcode Scanner
Barcode scanner adalah alat yang digunakan untuk membaca kode-kode berbentuk garis-garis vertikal (disebut dengan BARCODE) yang terdapat pada kebanyakan produk-produk consumer good. Penggunaan barcode scanner ini mempunyai dua keuntungan tambahan. Yang pertama akan memperkecil kesalahan input yang disebabkan kesalahan operator komputer atau kasir. Yang kedua, penggunaan barcode scanner mempercepat proses entry data, sehingga mengurangi jumlah antrian yang panjang
Tanpa barcode, dahulu kasir memasukkan penjualan di komputer dengan bantuan nama barang atau kode barang. Nama barang memang dirasa lebih memperkecil kemungkinan kesalahan. Namun kerugiannya, waktu entry akan sangat lama karena kasir akan menngetikkan lebih banyak karakter.
Kemudian digunakan sistem pengkodean, dimana setiap barang dikodekan dalam sejumlah digit angka. Misalnya produk A mempunyai kode 00001, produk B mempunyai kode 00002, dan seterusnya. Hal ini mempercepat waktu pelayanan dibandingkan menggunakan nama barang. Kerugiannya adalah kesalahan 1 digit saja, akan menyebabkan kesalahan data. Sebagai contoh, kasir melakukan penjualan barang A. Saat memasukkan di komputer, seharusnya kasir memasukkan kode 00001. Namun karena suatu kelalaian yang dia masukkan adalah 00002. Bisa dibayangkan terjadi kesalahan yang menyebabkan :
1. Pembeli dirugikan jika ternyata harga produk A sebenarnya lebih murah daripada produk B. Atau bisa-bisa perusahaan yang dirugikan jika terjadi sebaliknya.
2. Stok menjadi salah. Secara komputer, baik produk A maupun produk B akan mengalami selisih antara stok di komputer dan stok fisik.
Akhirnya ditemukan barcode. Barcode lebih efektif digunakan, karena kebanyakan produsen telah meletakkan kode barcode dalam produk yang mereka produksi. Kode barcode sebenarnya juga adalah sederetan angka, namun direpresentasikan dalam bentuk garis-garis melintang. (Jika kode barcode masih berupa angka, berarti setiap kali terjadi penjualan, kasir tetap harus memasukkan kombinasi angka-angka tersebut). Namun karena kode angka barcode telah direpresentasikan dalam bentuk garis-garis hitam, maka dapat diciptakan sebuah alat yang mampu menterjemahkan kode-kode berbentuk garis tadi menjadi kode berbentuk angka. Jika anda tertarik mempelajari, cara kerja bagaimana sebuah alat mampu menterjemahkan dari kode garis menjadi kode angka, kami akan memposting artikel mengenai hal itu pada kesempatan berikutnya.
Nomor barcode pun secara teori tidak mungkin kembar. Hal ini karena sebelum produsen/pabrik dapat meletakkan sebuah barcode pada produknya, dia harus mendaftarkan kode angka dan barcode ke sebuah lembaga internasional. di Indonesia untuk mendaftarkan barcode wajib melalui deperindag, kemudian deperindag mendaftarkannya kepada lembaga internasional. Kode ini bersifat unik di seluruh dunia, karena juga mengandung kode negara. Misalnya untuk jenis barcode EAN, Indonesia mempunyai kode awalan 888 dan 899. Jadi dapat dipastikan jika anda melihat barang dengan kode barcode awal adalah 899, maka produk tersebut diproduksi di Indonesia.